Tours, Activities and Other Services

Pecinan adalah suatu wilayah kota yang mayoritas penghuninya adalah orang Tionghoa. Tapi, tahukah kamu bahwa saat ini di Bandung ini tidak terdapat wilayah Pecinan yang spesifik? Pecinan hanya ada di kota-kota tua seperti Jakarta, Cirebon, dan Surabaya. Kalau kamu penasaran, ingin mengetahui alasan mengapa Bandung tidak memiliki Pecinan, teman cerita kami akan ajak kamu untuk menemukan jawabannya sambil menyusuri daerah tersebut dan mencicipi beberapa makanan khas mereka yang hingga kini masih menjadi makanan favorit bagi orang keturunan Tionghoa yang tinggal di Bandung.

Durasi | Maksimal 3 jam

Hari dan waktu | Lihat schedule di sini (hyperlink to schedule)

Harga | Pay as you wish

Barang yang disarankan untuk dibawa :

o Topi dan kacamata hitam

o Payung

o Air minum dan cemilan

o Kamera

Rute | Cikapundung River Spot – Jalan ABC – Gang Aljabri – Pasar Baru – Toko obat tradisional Babah Kuya – Cakue Oshin – Pasar Barabadan – Hotel Surabaya – Rumah pembuatan kompiah (makanan khas orang Hokkian) - Saritem – Sukamanah – Vihara Satya Budhi

Bandung merupakan salah satu destinasi wisata kuliner favorit. Dari sekian banyak jajanan khas Kota Bandung, tahukah kalian dimana tempat jajanan yang legendaris? Yang sampai kini masih menjadi Primadona Kuliner, karena resepnya masih original. Tempat jajanan ini masih ramai dikunjungi bukan hanya oleh anak muda millenial saja loh! Nah, kali ini kita akan jalan-jalan sambil jajan ditemani oleh teman cerita kami yang akan menambah wawasan kalian tentang makanan yang akan dicicipi. Mari berpetualang menyusuri jajanan yang paling nge-hitz di Kota Bandung. Jangan lupa ajak genks kalian buat ikutan, supaya bisa sharing icip-icip semua makanan yang akan kita kunjungi!

Durasi | Maksimal 3 jam

Hari dan waktu | Lihat schedule di sini (hyperlink to schedule)

Harga | Pay as you wish

Segala pengeluaran jajanan ditanggung peserta masing-masing

Barang yang disarankan untuk dibawa:

o Topi & kacamata hitam

o Payung

o Air minum & cemilan

o Kamera

Rute | Maybank Cibadak, Soto Ojolali, Pemakaman Bupati Karang Anyar, Roti Sidodadi, Simanalagi, Maison Vogelpoel, Het Snoephuis, C.H Hazes, Batagor Kingsley, Es Sekoteng Bungsu, The Negro Brand

Tidak banyak yang tahu bahwa kawasan Dago adalah salah satu wilayah yang pertama dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda, oleh karena itu kawasan ini sangat berkaitan erat dengan perkembangan Kota Bandung dari masa ke masa. Teman cerita kami akan mengajak kamu untuk melihat sejarah kawasan Dago, mengeksplorasi cerita dibalik pembangunan Techniche Hoogeschool te Bandoeng/Institut Teknologi Bandung, menikmati keindahan arsitektur Art Deco, dan menghirup segarnya udara di Babakan Siliwangi.

Durasi | Maksimal 3 jam

Hari dan waktu | Lihat schedule di sini (hyperlink to schedule)

Harga | Pay as you wish

Barang yang disarankan untuk dibawa:

o Topi & kacamata hitam

o Payung

o Air minum & cemilan

o Kamera

Rute | Dukomsel, Cikapayang, Jl. Dago, SMAK Dago, RS Santo Boromeus, Perempatan Dago-Dayang Sumbi, Babakan Siliwangi, Dago Tea House

Tidak hanya menjadi sebuah ikon pemerintahan Kota Bandung, Gementee Huis memiliki berbagai cerita menarik yang menjadikannya sebagai sebuah saksi sejarah dan budaya dalam perkembangan Kota Bandung. Teman cerita kita akan mengajak kamu untuk menggali lebih dalam fakta sejarah di sekitaran Balaikota Bandung, cerita tentang industri perkebunan yang digerakkan oleh para Preanger Planters, bagaimana mereka membuat Kota Bandung sebagai sebuah kota hiburan, cerita tentang para Mojang Bandung dan sebutan Bandung Kota Kembang, serta berbagai cerita menarik lainnya yang ada di sekitar Balaikota Bandung.

Durasi | Maksimal 3 jam

Hari dan waktu | Lihat schedule di sini (hyperlink to schedule)

Harga | Pay as you wish

Barang yang disarankan untuk dibawa:

o Topi & kacamata hitam

o Payung

o Air minum & cemilan

o Kamera

Rute | Balaikota, Gereja Bethel, ELS (SMKN 1), Interlink, Masjid Al Ukhuwah, Eks. Hotel Doank, Gedung Panti Karya, BIP, Toko Almanak, Santa Angela, SDN Banjarsari, POLRESTABES, Gereja Katedral, Taman Vanda, Bank Indonesia

Menjelajahi masa awal perkembangan Kota Bandung yang bukan hanya sebagai sebuah kota tapi juga sebagai pusat budaya, episentrum hiburan, dan bahkan sebagai sebuah tempat inisiasi geo-politik pada saat Konferensi Asia-Afrika digelar. Kami akan mengajak kamu untuk mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap peranan Kota Bandung dalam kemerdekaan Indonesia lewat jejak Soekarno (Presiden RI pertama) yang tersebar di kawasan Banceuy.

Durasi| Maksimal 3 jam

Hari dan waktu | hyperlink to schedule

Harga | Pay as you wish

Barang yang disarankan untuk dibawa :

o Topi dan Kacamata Hitam

o Payung

o Air minum dan cemilan

o Kamera

Rute | Hotel Preanger, KM0, Pikiran Rakyat, Sumur Bandung, Tugu BLA, Alun-alun, Pendopo Walikota, Dalem Kaum, Kantor Pos, Banceuy, Penjara Bung Karno, Masjid Al Imtizaj, Cikapundung River Spot

Jalan Braga pada masa keemasannya adalah sebuah tempat untuk berakhir pekan bagi para Elite Eropa. Dimana disini dapat ditemukan banyak sekali restoran, bar, hotel, bioskop, dan cafe yang bergaya kolonial. Saat ini beberapa bangunan tersebut masih berdiri di tempatnya namun ada juga yang telah beralih fungsi. Apakah Braga masih memiliki pesonanya? Mari kita menyusuri area ini dan mendengarkan banyak cerita tentang bagaimana Jalan Braga membuat Kota Bandung dijuluki sebagai "Parijs van Java".

Durasi | Maximum 3 hours

Hari dan waktu | hyperlink to schedule

Harga | Pay as you wish

Barang yang disarankan untuk dibawa :

o Kacamata hitam dan topi

o Payung

o Air mineral dan cemilan

o Kamera

Rute | Starbucks Asia-Afrika, Gedung Majestic, Gedung Sarinah, Denis Bank, Sumber Hidangan, Braga Permai, Toko Buku Nusa Cendana, Centre Point, Gedung Landmark, Bank Indonesia, Gereja Bethel, Balai Kota